Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kekebalan Aktif dan Kekebalan Pasif pada Sistem Pertahanan Tubuh Manusia

Imunitas dapat dibedakan menjadi imunitas alami dan imunitas buatan. Imunitas alami, yaitu kekebalan yang sudah dimiliki seseorang sejak lahir, misalnya kekebalan manusia terhadap penyakit-penyakit hewan atau dikenal sebagai kekebalan spesies walaupun ada juga penyakit hewan yang dapat menular pada manusia, misalnya penyakit tuberkolosis dari sapi yang ditularkan melalui susu sapi, penyakit antraks dari biri-biri dan sapi serta beberapa penyakit lainnya. Imunitas buatan, yaitu kekebalan yang diperoleh seseorang selama hidupnya, imunitas ini dapat dibedakan lagi menjadi imunitas aktif dan imunitas pasif.

A. Kekebalan Aktif

Kekebalan aktif merupakan jenis kekebalan yang dapat dibuat oleh tubuh dengan sendirinya karena respon tubuh terhadap suatu antigen (benda asing) yang masuk ke dalam tubuh. Jenis kekebalan ini akan bertahan lama, bahkan dapat bertahan seumur hidup.

Jenis kekebalan ini ada pula yang sengaja dibuat dengan tujuan agar tubuh dapat membuat antibodi untuk melawan dan menghasilkan kekebalan yang baru. Misalnya, dengan memasukkan antigen (benda asing) berupa vaksin ke dalam tubuh. Vaksin ini berupa bibit penyakit atau virus yang sudah dilemahkan.

Percobaan untuk memperoleh kekebalan buatan pernah dilakukan oleh seorang peneliti dari Inggris, yaitu Edward Jenner pada abad ke-18. Dia melakukan percobaan dengan mengambil nanah (bibit penyakit) dari penyakit cacar yang diderita oleh seekor sapi.

Bibit penyakit itu selanjutnya diberikan pada seorang anak. Ternyata anak tersebut tidak menderita sakit cacar seperti sapi, tetapi justru dapat membuat antibodi terhadap penyakit cacar itu. Berdasarkan percobaan itu muncul teori bahwa kekebalan aktif bisa dibuat dengan memberikan atau memasukkan antigen yang berupa bibit penyakit yang dilemahkan agar tubuh dapat merespon sehingga akan membentuk kekebalan tertentu.

Imunitas aktif biasanya diperoleh beberapa minggu setelah vaksinasi dan berguna sebagai tindak pencegahan terhadap beberapa penyakit, misalnya batuk rejan (pertusis), cacar (variola), hepatitis, polio, difteri, dan campak. Kekebalan tersebut dapat bertahan sampai bertahun-tahun bahkan ada yang seumur hidup.

B. Kekebalan Pasif

Kekebalan pasif berbeda dari kekebalan aktif. Pada kekebalan pasif, tubuh seseorang langsung menerima antibodi yang sudah jadi sehingga tidak perlu membuatnya sendiri. Antibodi ini diperoleh dengan cara menyuntikkan suatu antigen ke dalam tubuh hewan yang sesuai. Hewan itu selanjutnya akan membuat antibodi untuk merespon antigen tersebut.

Antibodi yang sudah terbentuk di dalam tubuh hewan tersebut lalu diambil dan dimasukkan ke dalam tubuh seseorang yang memerlukan.

Contoh lain kekebalan pasif yaitu pemberian air susu ibu (ASI) pada anaknya. Pemberian ASI ini selain bertujuan untuk memberikan makanan yang terbaik bagi anaknya juga untuk memberikan kekebalan pada bayinya. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa air susu ibu yang baru menyusui mengandung antibodi yang baik untuk bayi sehingga bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu.

Imunitas pasif dilakukan dengan cara memasukkan antibodi tertentu dalam bentuk serum, yaitu plasma darah yang sudah tidak mengandung fibrinogen. Dalam hal ini tubuh kita berperan aktif untuk mendapatkan kekebalan tersebut. Kekebalan yang diperoleh dengan cara ini biasanya bersifat sementara, yaitu berkisar dari beberapa minggu sampai beberapa bulan.



Materi terkait sistem imunitas tubuh

  1. Mekanisme Pertahanan Tubuh Terhadap Benda Asing yang Masuk ke Dalam Tubuh
  2. Mekanisme Pertahanan Nonspesifik pada Permukaan Organ Tubuh
  3. Mekanisme Pertahanan Tubuh dengan Cara Menimbulkan Peradangan/Inflamatori
  4. Mekanisme Pertahanan Tubuh Menggunakan Protein Pelindung
  5. Mekanisme Pertahanan Spesifik, Struktur Antibodi, Jenis Antibodi, dan Cara Kerja Antibodi
  6. Jenis-Jenis Komponen Sistem Kekebalan Tubuh (Limfosit B dan T, Makrofag, Monosit, Neutrofil, dan Fibroblast
  7. Kekebalan Aktif dan Kekebalan Pasif pada Sistem Pertahanan Tubuh Manusia
  8. Mekanisme Respon Imunitas Humoral
  9. Jenis-Jenis Imunisasi (BCG, DPT, DT, TT, Campak, MMR, Hib, Varisella, dan HBV)
  10. Jenis-Jenis Kelainan, dan Penyakit pada Sistem Imunitas Tubuh

Referensi materi sistem imunitas tubuh

Bakhtiar, Suaha. 2011. Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.

Diastuti, Renni. 2009. Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Hanun, Eva Latifah., Widi Purwianingsih, Tintin Atikah, Ida Herlina, Riana Rani, Dian Peniasiani. 2009. Biologi 2 : Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Lestari, Endang Sri., Idun Kistinnah. 2009. Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA
Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

P. Fictor Ferdinand, & Moekti Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 2: untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Purnomo., Sudjino, Trijoko, & Suwarno Hadisusanto. 2009. Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rachmawati, Faidah., Nurul Urifah, & Ari Wijayati. 2009. Biologi : untuk SMA/ MA Kelas XI Program IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Posting Komentar untuk "Kekebalan Aktif dan Kekebalan Pasif pada Sistem Pertahanan Tubuh Manusia"