Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mekanisme PertahananTubuh Non Spesifik dengan Cara Menimbulkan Peradangan/Inflamatori

Pertahanan dengan Cara Menimbulkan Peradangan (Inflamatori)

Mikroorganisme yang telah berhasil melewati pertahanan di bagian permukaan organ dapat menginfeksi sel-sel dalam organ. Tubuh akan melakukan perlindungan dan pertahanan dengan memberi tanda secara kimiawi yaitu dengan cara sel terinfeksi mengeluarkan senyawa kimia histamin dan prostaglandin.

Senyawa kimia ini akan menyebabkan pelebaran pada pembuluh darah di daerah yang terinfeksi. Hal ini akan menaikkan aliran darah ke daerah yang terkena infeksi. Akibatnya daerah terinfeksi menjadi berwarna kemerahan dan terasa lebih hangat. Apabila kulit mengalami luka akan terjadi peradangan yang ditandai dengan memar, nyeri, bengkak, dan meningkatnya suhu tubuh.

Jika luka ini menyebabkan pembuluh darah robek maka mastosit akan menghasilkan bradikinin dan histamin. Bradikinin dan histamin ini akan merangsang ujung saraf sehingga pembuluh darah dapat semakin melebar dan bersifat permeabel.

Kenaikan permeabilitas kapiler darah menyebabkan neutrofil berpindah dari darah ke cairan luar sel. Neutrofil ini akan menyerang bakteri yang menginfeksi sel. Selanjutnya, neutrofil dan monosit berkumpul di tempat yang terluka dan mendesak hingga menembus dinding kapiler. Setelah itu, neutrofil mulai memakan bakteri dan monosit berubah menjadi makrofag (sel yang berukuran besar). Makrofag berfungsi fagositosis dan merangsang pembentukan jenis sel darah putih yang lain.

Berdasarkan gambar tersebut, sistem pertahanan tubuh dapat dijelaskan sebagai berikut.

  1. Jaringan mengalami luka, kemudian mengeluarkan tanda berupa senyawa kimia yaitu histamin dan senyawa kimia lainnya.
  2. Terjadi pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) yang menyebabkan bertambahnya aliran darah, menaikkan permeabilitas pembuluh darah. Selanjutnya terjadi perpindahan sel-sel fagosit.
  3. Sel-sel fagosit (makrofag dan neutrofil) memakan patogen. Sinyal kimia yang dihasilkan oleh jaringan yang luka akan menyebabkan ujung saraf mengirimkan sinyal ke sistem saraf. Histamin berperan dalam proses pelebaran pembuluh darah.

    Makrofag disebut juga big eaters karena berukuran besar, mempunyai bentuk tidak beraturan, dan membunuh bakteri dengan cara memakannya. Anda dapat mengingat kembali cara makan amoeba, seperti itulah cara makrofag memakan bakteri. Makrofag yang memakan bakteri dapat dilihat pada gambar berikut:

Bakteri yang sudah berada di dalam makrofag kemudian dihancurkan dengan enzim lisosom. Makrofag ini juga bertugas untuk mengatasi infeksi virus dan partikel debu yang berada di dalam paru-paru. Sebenarnya di dalam tubuh keberadaan makrofag ini sedikit, tetapi memiliki peran sangat penting.
Mekanisme makrofag membunuh mikroba
Mekanisme makrofag membunuh mikroba

Setelah infeksi tertanggulangi, beberapa neutrofil akhirnya mati seiring dengan matinya jaringan sel dan bakteri. Setelah ini sel-sel yang masih hidup membentuk nanah. Terbentuknya nanah ini merupakan indikator bahwa infeksi telah sembuh.

Jadi reaksi inflamatori ini sebagai sinyal adanya bahaya dan sebagai perintah agar sel darah putih memakan bakteri yang menginfeksi tubuh. Selain sel monosit yang berubah menjadi makrofag juga terdapat sel neutrofil yang akan membunuh bakteri (mikroorganisme asing lainnya).


Materi terkait sistem imunitas tubuh

  1. Mekanisme Pertahanan Tubuh Terhadap Benda Asing yang Masuk ke Dalam Tubuh
  2. Mekanisme Pertahanan Nonspesifik pada Permukaan Organ Tubuh
  3. Mekanisme Pertahanan Tubuh dengan Cara Menimbulkan Peradangan/Inflamatori
  4. Mekanisme Pertahanan Tubuh Menggunakan Protein Pelindung
  5. Mekanisme Pertahanan Spesifik, Struktur Antibodi, Jenis Antibodi, dan Cara Kerja Antibodi
  6. Jenis-Jenis Komponen Sistem Kekebalan Tubuh (Limfosit B dan T, Makrofag, Monosit, Neutrofil, dan Fibroblast
  7. Kekebalan Aktif dan Kekebalan Pasif pada Sistem Pertahanan Tubuh Manusia
  8. Mekanisme Respon Imunitas Humoral
  9. Jenis-Jenis Imunisasi (BCG, DPT, DT, TT, Campak, MMR, Hib, Varisella, dan HBV)
  10. Jenis-Jenis Kelainan, dan Penyakit pada Sistem Imunitas Tubuh

Referensi materi sistem imunitas tubuh

Bakhtiar, Suaha. 2011. Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.

Diastuti, Renni. 2009. Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Hanun, Eva Latifah., Widi Purwianingsih, Tintin Atikah, Ida Herlina, Riana Rani, Dian Peniasiani. 2009. Biologi 2 : Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Lestari, Endang Sri., Idun Kistinnah. 2009. Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA
Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

P. Fictor Ferdinand, & Moekti Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 2: untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Purnomo., Sudjino, Trijoko, & Suwarno Hadisusanto. 2009. Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rachmawati, Faidah., Nurul Urifah, & Ari Wijayati. 2009. Biologi : untuk SMA/ MA Kelas XI Program IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Posting Komentar untuk "Mekanisme PertahananTubuh Non Spesifik dengan Cara Menimbulkan Peradangan/Inflamatori"