Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beberapa Jenis Gangguan dan Penyakit Pada Organ Telinga Dalam

1. Mabuk perjalanan : 

Adalah gangguan keseimbangan yang disebabkan oleh gerakan konstan, seperti terjadi pada penumpang kapal laut atau perahuatau ketika mengendarai komidi putar, berayun, dan atau ketika menaiki mobil. Sindrom ini bermanifestasi sendiri dengan berkeringat, pucat, mual, dan muntah yang disebabkan karena stimulasi berrlebihan vestibuler.

Manifestaasi tersebut daapat menetap selama beberapa jam setelah stimmulasi berhenti. Antihistamin yang dijual bebas sering digunakan untuk menangani vertigo, seperti Dramamneatau bonine, dapat membantu mengurangi sedikit gejala. Obat kolenergik, seperti koyo skopolamin, dapat berguna dan dapat diganti setiap bebeerapa hari.

Efek sampingnya berupa mulut kering dan pusing dapat timbul pada pemakaian obat ini dan ternyata lebih mengganggu dari penyakitnya sendiri. Klien harus diperingatkan untuk menghindari potensial aktivitas berbahaya sepertimengendarai mobil atau menjalankan mesin berat bila merasa pusing.


2. Penyakit meniere

Penyakit ini dinamakan sesuai nama seorang dokter perancis, Prospeer Meniere, yang pada tahun 1861 pertama kali menerangkan mengenai trias gejala ( vertigo tak tertahankan episodic, tinnitus, dan kehilangan pendengaran sensorineural berfluktuasi ) sebagai penyakit telinga dan bukan erupakan penyakit sentral atau otak.

Etologi penyakit meniere tidak diketahui namun terdapat berrbagai teori, termasuk pengaruh neuro kimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang menuju kelabirin, reaksi alergi, damn gangguan autoimun. Beberapa ahli menyalahkan gangguan mikrovaskular ditelinga dalam sehingga terrjadi peningkatan diatas normal kadar metabolid ( glukosa, insulin, trigliserida, dan kolesterol ) dalam darah.

3. Labirinitis

Adalah inflamasi telinga dalam dan dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus. Infeksi berkembang ketelinga dalam melalui kanalis auditorius internus atau aquaduct koklear. Infeksi bakteri yang diseebabkan otitis media, atau kolesteatoma, dapat memasuki telinga tengah dengan menembus membrane jendela bulat atau oval.

Labirintis viral merupakan diagnosis medis yang sering namun hanyya sedikit yang diketahui mengenaai kelainan ini, yang mempengaruhi keseimbangan maupun pendengaran. Virus penyebab yang paling sering teridentifikasi adalah gondonggan rubela, rubeola, dan influenza. Neuritis vesbuler dapat menyebabkan gejala yang sama seperti labirintis kecuali bahwaa pendengarannya tak akan terpengaruh.

Labirintis ditandai oleh awitan mendadak vertigo yang melumpuhkan, biasanya disertai muual dan muntah, kehilangan pendengaran derajat tertentu, dan mungkin tinnitus. Episode pertama biasanya serangan mendadak paling berat, yang biasanya terjadi selama periode beberapa minggu sampai bulan, yang lebih ringan.
labirinitis
labirinitis
Pengobatan labirintis bakterial meliputi terapi antibiotika intravena,, penggantian cairan, dan pemberian supresanvestibbuler maaupun obat aanti muntah. Pengobatan ini dinamakan sistomatik dengan mengguanakan obat anti muntah daan antiverttigo.

4. Ototksisitas

Beberapa obat diketehui mempunyai efek buruk terhadap koklea, aparatus vestibularis, atau saraf cranial VIII. Obat intra vena, khususnya aminoglikosida, adalah yang paling sering mmenyebabkan ototksisitas dan secara jalas menghancurkan sel rambut pada organ Corti. Untuk mencegah kkehilangan pendengaran atau keseimbangan, klien yang menndapatkan obat ototoksik harus dikonsulkan mengenai tanda dan gejala efek sampinng obat tersbut. Klien yang mendapat antibiotika intravena, harus dipantau dengan audiogram dua kali seminggu selama masih mendapayt obat tersebut.

5. Neuroma Akuustik

Adalah tumor jinak tumbuh lambat saraf cranial VIII, biasanya tumbuh dari sel Schwan pada bagian vestibuler saraf ini. Kebanyakan tumor ini tumbuh didaalam kanalis auditorius internus dan melebar sampai kesudut serebelopontin sampai menekan batang otak.

Kebanyakan neuroma akustik terjadi uni lateral kecuaali pada penykit von Rechklinghausen ( neurofibromatosis atau NF-2 ) dimaana terjadi tumor bilateral. Gejala ini sering timbul pada klien dengan neuroma akustik adalah tinnitus unilateral dan kehilangan pendengaran atau tanpa vertigo / gangguan keseimbangan.

Baca Juga

Posting Komentar untuk "Beberapa Jenis Gangguan dan Penyakit Pada Organ Telinga Dalam"