Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Penemuan Sel Pada Makhluk Hidup

Sel bisa dilihat seperti sekarang ini tentunya menjalani serangkaian pengujian dan pengamatan ilmiah dari waktu ke waktu menggunakan metode ilmiah(baca: metode ilmiah), sel ditemukan diawali dengan penemuan mikroskop yang dapat melihat benda yang memiliki ukuran sangat kecil.

Berawal dari sini, penelitian-penelitian untuk mengungkap materi pada tubuh makhluk hidup sedikit demi sedikit mulai dilakukan sampai pada abad 21 ini menggunakan mikroskop elektron untuk mengamati sel pada ukuran yang sangat kecil sekali.

Pada materi kali ini akan diulas penelitian-penelitian asal mula ditemukannya sel pada makhluk hidup yang dilakukan para ilmuwan pada masa dahulu kala.

1. Robert Hooke (1635-1703)

Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
sayatan membujur bawang merah
sayatan membujur bawang merah

2. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)

Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan.

Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
sel epidermis
sel epidermis

3. Robert Brown Pada tahun 1831, 

Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.

nukleus/inti sel
anak panah merah: nukleus/inti sel

4. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye

Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.

5. Max Schultze (1825-1874)

Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan
beberapa teori sel antara lain:
  1. sel merupakan unit struktural makhluk hidup
  2. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup
  3. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup
  4. sel merupakan unit hereditas.
Penelitian-penelitian inilah yang pada akhirnya awal dari pengungkapan bagian-bagian sel yang lebih spesifik seperti organela mitokondria, ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, lisosom, dll yang terdapat pada sel yang memiliki fungsi yang spesifik


Posting Komentar untuk "Sejarah Penemuan Sel Pada Makhluk Hidup"