Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proses Fertilisasi Sel Sperma dan Sel Ovum

Sel Sperma dan Sel ovum yang tak saling kenal satu sama lainnya

Salah satu hal yang sangat menarik di pelajari bagi manusia adalah bagaimana sebuah sistem reproduksi bekerja yang melibatkan berbagai macam organ dan hormon yang saling terkait satu sama lainnya untuk keberlangsungan kehiduapan manusia di bumi ini. Kali ini saya akan mencoba menjabarkan bagaimana fertilisasi/pembuahan yang dilakukan oleh sel sperma kepada sel ovum dengan sudut pandang yang berbeda.
sel sperma dan sel ovum
"ilustrasi"ovum yang dibuahi sel sperma

Sel sperma

Sel sperma di produksi di lokasi yang dinamakan testis lebih tepatnya di bagian tubulus seminiverus yang merupakan saluran berkelok kelok yang berada di dalam testis yang akan di produksi terus menerus,disinilah terbentuknya sel sperma yang sekali terjadi ejakulasi akan dihasilkan sebanyak 200 juta – 500 juta sel sperma. Jumlah ini sudah di perhitungkan dengan sangat detail oleh Allah SWT, perhitungannya seperti apa, nanti akan di uraikan lebih rinci
sel sperma
sel sperma di lihat di bawah mikroskop


Sel ovum

Berbeda dengan sel sperma yang selalu dapat di produksi terus menerus, jumlah sel yang akan menjadi ovum sudah di tetapkan oleh Allah SWT kurang lebih 300 ribu sel saat bayi perempuan lahir yang dinamakan dengan oosit primer yang nantinya akan menjadi sel ovum yang siap untuk dibuahi. Sel ovum di produksi di sebuah organ yang dinamakan ovarium untuk proses pembentukan ovum yang melibatkan setidaknya 2 hormon dari hipofisis anterior dan 2 hormon dari ovarium itu sendiri( akan dibahas di artikel berikutnya)

Proses fertilisasi

Saat pasangan suami istri melakukan hubungan badan maka ketika waktu dalam melakukan hubungan suami istri tersebut tepat maka dapat terjadi pembuahan/fertilisasi yaitu bertemunya sel sperma dengan sel ovum. Sebelum membahas fertilisasi maka sel sperma akan mengadakan perjalanan panjang di sepanjang rahim perempuan.

Dalam tahap awal sel sperma akan ditambahkan cairan yang bersifat basa, karena sel sperma akan menghadapi ancaman pada saat memasuki rahim perempuan Karena rahim perempuan bersifat basa, coba renungkan hal ini tidak mungkin terjadi melalui tahapan evolusi, bagaimana mungkin sel sperma yang sebelumnya sama sekali belum pernah masuk ke rahim perempuan sudah dibekali cairan yang bersifat basa untuk menjaga sel sperma tidak mati saat memasuki rahim yang bersifat asam, Allah SWT sudah mengatur sedemikian rupa untuk perjalanan sel sperma supaya tidak mati terlalu banyak oleh cairan asam rahim perempuan.
fertilisasi
Proses feltilisasi, pengamatan di bawah mikroskop elektron
Selain itu sel sperma akan mengalami kematian yang cukup banyak, selain diakibatkan oleh cairan asam juga disebabkan oleh sel sperma akan dihancurkan oleh sel darah putih yang berada di dalam rahim perempuan karena dianggap oleh benda asing oleh sel darah putih tersebut, itulah kenapa sel sperma di ciptakan dalam jumlah mencapai ratusan juta sel sekali ejakulasi dengan maksud supaya ada yang bisa sampai pada ovum

Perjalanan yang dilakukan oleh sel sperma apabila sel sperma di perbesar seukuran manusia maka perjalanan dari sel sperma itu sekitar 7km untuk bisa sampai pada ovum yang lokasinya berada ditempat yang dinamakan tuba falopi/oviduk, tentu saja dibutuhkan sel sperma dalam jumlah banyak untuk bisa sampai di ovum dikarenakan perjalanan yang jauh berarti sel sperma harus dalam keadaan yang sangat bagus yang hanya bisa sampai pada sel ovum, sperma yang kurang begitu bagus maka akan mati di pertengahan jalan karena kualitasnya yang kurang bagus.

Yang lebih menakjubkan lagi dari sel sperma adalah sel sperma ini semuanya akan menuju sel ovum dengan tepat tanpa kebingungan menentukan lokasi dan mengenali dari sel ovum padahal kedua sel ini sebelumnya pernah bertemu satu sama lainnya, proses dari bertemunya sel sperma dan sel ovum ini di pandu oleh sebuah siyal kimia yang di keluarkan oleh sel ovum yang mampu ditangkap oleh sel sperma karena memiliki reseptor untuk menangkap siyal kimia tersebut sehingga arah dari sel sperma ini bisa menuju dengan tepat sasaran, apakah ini sebuah proses kebetulan seperti halnya yang dikemukakan oleh teori evolusi yang menyatakan terjadi perubahan bentuk sedikit-demi sedikit dalam waktu yang lama, tidak ada siyal kimia berarti tidak akan terjadi fertilisasi, tidak ada cairan basa berarti tidak akan terjadi fertilisasi.

Setelah sel sperma bertemu dengan sel ovum di tuba falopi maka tahap selanjutnya sel sperma akan melepaskan enzim hidrolitik dari bagian ujung kepala sel sperma lebih tepatnya dilokasi yang dinamakan akrosom, enzim yang dilepaskan ini memiliki fungsi untuk menghancurkan zona pelusida dari sel ovum sehingga sel sperma dapat masuk, yang lebih menakjubkan adalah sel sperma yang dapat menembus zona pelusida akan terjadi peleburan dengan membran sel ovum dan seketika itu ekor yang tadinya digunakan untuk bergerak menuju sel ovum di putus oleh sel sperma itu sendiri, bagaimana dengan sel sperma yang lainnya yang akan memasuki sel ovum? Setelah melebur dengan membrane ovum, maka sebuah enzim akan dilepaskan oleh membran sel ovum yang dengan seketika dapat mengeraskan zona pelusida supaya tidak bisa dilewati oleh sel sperma yang lainnya. Jadi dari 200 juta – 500 juta sel sperma hanya ada satu sel sperma yang dapat membuahi sel ovum yang nantinya dapat menjadi diri kita ini.
zona pelusida
Zona pelusida pada ovum


Sebuah mekanisme yang telah di ciptakan oleh Allah SWT untuk meneruskan keberlangsungan kehidupan di bumi ini. Sebuah mekanisme apabila dijelaskan melalui teori evolusi akan sangat mudah dibantah hanya dengan menggunakan bantahan seperti diatas, ini barulah mekanisme bagian luarnya saja, bagaiman dengan mekansme sesudah terjadi fertilisasi yang sudah melibatkan kromosom dalam pembentukan manusia, tentunya akan semakin menambah kekuatan iman kita untuk bersyukur kepad Allah SWT yang akan sangat sulit dijelaskan melalui konsep teori evolusi.



Posting Komentar untuk "Proses Fertilisasi Sel Sperma dan Sel Ovum"