Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Lebih dekat Dengan Neisseria meningitidis

A. Morfologi

3D Model Neisseria meningitis

Kerajaan : Bacteria
Filum      : Proteobacteria
Kelas       : Gamma Proteobacteria
Ordo        : Neisseriales
Famili      : Neisseriaceae
Genus       : Neisseria
Spesies     : Neisseria meningitides

Neisseria merupakan cocus gram negatif yang biasanya berpasangan. Secara umum ciri-ciri neisseriae adalah bakteri gram negatif, diplokokus non motil, berdiameter mendekati 0,8 μm. Masing-masing cocci berbentuk ginjal; ketika organisme berpasangan sisi yang cekung akan berdekatan. Bakteri ini adalah patogen pada manusia dan biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear. Pada gonococci memiliki 70% DNA homolog, tidak memiliki kapsul polisakarida, memiliki plasmid. Gonococci paling baik tumbuh pada media yang mengandung substansi organik yang kompleks seperti darah yang dipanaskan, hemin, protein hewan dan dalam ruang udara yang mengandung 5% CO2. Gonococci hanya memfermentasi glukosa dan berbeda dari neisseriae lain. Gonococcus biasanya menghasilkan koloni yang lebih kecil dibandingkan neisseria lain.

Neisseria meningitidis merupakan penyebab penyakit meningokokus yaitu suatu penyakit berjangkit. Neisseria meningitidis(meningokokus) merupakan bakteri kokus gram negative yang secara alami hidup di dalam tubuh manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang (meningitis ),infeksi darah dan infeksi berat lainnya pada dewasa dan anak-anak. Neisseria meningitidis (meningokokus) merupakan bakteri coccus gram negative yang secara alami hidup di dalam tubuh manusia. Meningokokus bisa menyebabkan infeksi pada selaput pembungkus otak dan medulla spinalis (meningitis), infeksi darah dan infeksi berat lainnya pada anak-anak maupun dewasa

Gejala apabila terkena bakteri Neisseria meningitidis adalah waktu terekspos sampai terkena pnyakit 2 sampai 10 hari. Gejala terkena penyakit Neisseria meningitidis adalah demam mendadak dan kombinasi sakit kepala, leher pegal, mual,muntah, mengantuk dan ruam. Tapi kebanyakaan penyakit ini menyerang bayi dan anak-anak.

B. Struktur antigen bakteri Neisseria meningitidis
Delapan grup Neisseria meningitidis, yaitu A, B, C, D, X, Y, Z, Ditentukan atas dasar reaksi aglutinasi. Organisme dalam grup A, B, dan C merupakan penyebab penyakit yang utama di klinik. Antigen kapsuler grup A terdiri dari N-aseetil dan O-asetil inosamin fosfat. Antigen B dan C terdiri dari polimer asam neuraminat (sialic acid). Antigen kapsuler dari grup-grup meningokokus lainnya belum diketahui sifat-sifatnnya. Identifikasi dan purifikasi antigen polisakarida grup A, B, C telah menghasilkan kesimpulan bahwa antigen ini dapat dipakai sebagai vaksin.

Selanjutnya grup B ini masih dapat dibedakan lagi dengan teknik bakterisid menjadi paling sedikit 10 serotip yang berbeda. Teknik serotip bakterisid telah dipakai secara epidemiologic untuk memeriksa epidemic yang disebabkan oleh kuman meningokokus grup C. reaksi-reaksi antibody bakterisid dengan beberapa strain Neisseria gonorrhoe pernah dilaporkan. Pada saat ini telah ditemukan teknik identifikasi strain meningokokus penyebab epidemic ,namun peranannya dalam imunitas dan pembuatan vaksin masih tetap kurang jelas.

Selain antigen polisakarida kapsuler, masih ada antigen somatic, yang berupa fraksi nukleoprotin dan antigen karbohidrat somatic.zat-zat ini secara kimiawi belum dapat ditentukan dan nampaknnya biasa ditemukan dan nampaknnya biasa ditemukan pada Neisseria dalam suatu serogrup yang spesifik. Mungkin antigen-antigen ini ikut mengambil bagian dalam peristiwa reaksi silang yang terlihat dalam tes agluinasi.

C. SEJARAH
Penyakit yang disebabkan oleh Neisseria meningitidis pertama kali ditemukan pada tahun 1805 di geva,swiss dan disebut sebagai meningitis epimika. Satu tahun kemudian terjadi wabah medfield, Massachusetts, yang merupakan wabah yang terjadi pertama kali di amerika utara. Human penyebabnya baru ditemukan pada tahun 1887, waktu weichselbaum menemukan diplokokus negative gram dalam likuor serebrospin penderita.

D. EPIDEMOLOGI
Penyakit yang disebabkan oleh meningokokus tersebar luas di dunia,dapat bersifat sporadic epidemic. Epidemic luas “ Neisseria meningitidis “ terjadi secara teratur di negaara seperti afrika. Gelombang terbesar “ Neisseria meningitidis “ wabah yang pernah tercatat adalah afrika barat pada tahun 1996. Ada diperkirakan 250.000 kasus dan 25.000 orang meninggal.
Hal ini disebabkan orang dewasa pembawa kuman (carrier)dalam naasofaaring merupakan sumber penularan penting kuman meningokokus dan juga merupakan reservoir pencernaan kuman peralatan rumah tangga. Penyakit ini paling banyak ditemukan anak-anak berumur antara 6-24 bulan

Titer antibody terendah ditemukan pada bayi berumurr 6-24 bulan, hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa insidens puncak penyakit meningokokus sporadic juga terdapat pada usia tersebut.
Daya tahan terhadap infeksi dicerminkaan oleh adannya IgG,IgM dan IgA dalam serum. Pembawa kuman (carrier)menunnjukkan perkembangan titer antibody dalam waktu 2 minggu sejak mulainnya carrier state.

E. PATOGENESIS DAN MANIFESTASI KLINIK
Meningokokus masuk ke dalam tubuh lewat traktus aspiratorius bagian atas dan berkembang biak dalam selaput nasofaring. Penyebaran meningokokus lewat aliran darah mengakibatkan terjadinnya lesi metastetik di berbagai tempat di badan, misalnnya kulit,selaput otak, persendian dan paru-paru.manifestasi kliniknnya tergantung kepada lokasi metastasis.

Penyakit yang timbul dapat berupa demam ringan yang dapatdisertai dengan faringitis tanpaa disertai manifestasi spesifik lainnya dari infeksi meningokokus. Penyakit sistemik yang ditandai demam dan prostasi leebih mudah diketahui.tidak jarang timbul suatu macula eritematosa, yang disusun dengan munculnnya suatu pethikiae yang terus berkembang menjadi suatu ekhimosis. Purpura siklusitik inididahului oleh suatu emboli meningokokuss dan dianggap suatu tanda khas untuk penyakit yang berat. Meningokoksemia dapat disertai meningitis, perikarditis, dan penyakit padaa organ-organ lainnya.

F. DIAGNOSIS LABORATORIUM
Infeksi meningokokus terutaamaa didiagnosis dengan cara identifikasi Neisseria meningitidis dalam bahan yang didapat dari penderita. Jika bahan berupa eksudat ,misalnnya likuor serebrospinalis, maka dapat dibuat diagnosis presumptive yang cepat dengan cara menemukan diplokokus negative gram dalam sediaan apus. Kuman kadang-kadang juga dapat ditemukan dalam sediaan apus yang berasal dari petekhiae. Dalam kasus septicemia, kuman juga daapaat ditemukan dalam sediaan apus darah tepi.
Anak panah menunjukkan Neisseria miningitidis

Bahan pemeriksaan dapat berupa darah, likuor seebrospinalis, bahan dari pethekiae, cairan sendi, usap tenggorok atau nasofaring. Medium selektif Thayer-martin dipergunakan untuk pemeriksaan bahan yang mengandung bermacam- macam bakteri, sedangkan bahan-bahaan yang berasal dari darah,likuor, atau bahan-bahan yang secara normal steril, ditanam dalam kaldu trypticase soy atau pelat agar coklat dalam cukup CO2.

Counter current immunooelecthroporesis adalah suatu tekhnik atau cara yang dipakai untuk identifikasi polisakarida meningokokus dalam darah, likuor dan cairan sendi secara cepat. Adannya antibody serum dalam penderita dapat diketahui dengan hemaglutinasi hambaatan pasif atau dengan radioactive antigen biding test merupakan cara yang paling sensitive saat ini.

G. Pengobatan
Orang yang terkena bakteri Neisseria meningitidis dianjurkan memperoleh bantuan medis dengan segera. Pasien akan memperlukan perawatan di rumah sakit. Kalau tidak dapat diberi obat penicillin untuk mengobati infeksi terkena bakteri Neisseria meningitidis, karena bakteri ini sensitive terhadap penicillin dengan kosentrasi hambatan minimum 0,3 mikrogram/ml.. penicillin Gin aqua diberikan secara intravena dengan dosis tinggi. Pada penderita yang sensitive penicillin, kloramfenikol merupakan terapi alternative yang efektif. Selain itu perlu juga dihindarkan terjadinnya koagulasi intravaskuler yang menyebar.

H. Pencegahan
Sebelum timbulnnya resistensi , sulfonamide dapat memberantas kuman ini dari nasofaring penderita. Pemakaian penisilin untuk kuman yang sensitive ternyata gagal dalam keadaan carier state. jika dikehendaki pemberian obat profilaksis, dapat dianjurkan pemberian rifampin dan minosiklin, kedua-keduannya efektif untuk eradiksi carier state. Pengobatan dengan rifampin dalam jangka pendek dapat menghilngkan Neisseria meningitidis dari nasofaring, tetapi dalam beberapa minggu seesudahnnya strain-strain yang resisten terhadap rifampin dapat kembali ke naasofaring.
Individu yang kemungkinan besar mudah terkena infeksi adalah :
  1. Anak-anak ,terutama yang berusia kurang dari 6 tahun yang tinggal serumah dengan penderita atau yang tempat tinggalnnya sering di diami penderita.
  2. Anggota militer yang tinggal sebarak dalam militer karena jumlah pembawa bakteri meningkat 70 atau 80%. Meskipun telah diperiksa rifampin atau minosiklin untuk profilaksis, namun hal ini tidak berarti bahwa contact person tersebut tidak memerlukan observasi lagi.
Pencegahan Neisseria meningitidis sendiri dapat dilakukan yaitu dengan cara jangan minum-minuman yang sama dengan orang yang terkena penyakit Neisseria meningitidis. Orang yang dekat harus bertemu dengan dokter dengan segera jika gejala muncul., dan mungkin minum antibiotic tertentu yang sudah dijelaskan diatas.

Pencegahan dapat juga diberikan dengan pemberian imunisasi yaitu dengaan memberikan vaksin meningokokus grup A dan C .vaksin tersebut terdiri dari polisakarida meningokokus tipe spesifik yang telah dimurnikan. Dosis tunggal 50 mikrogram dapat menghasilkan respons serologic 90% pada orang dewasa dan anak-anak yang sudah besar. Pengembangan vaksin tipe spesifik untuk meningokokus grup A dan C merupakan bantuan yang nyata bagi kedokteran pencegahan.kuman grup B masih merupakan persoalan, karena polisakaridannya merupakan imunogen yang sangat lemah. Kemungkinan teoritis bahwa imunisasi dengan polisakarida grup A dan atau C Akan mencgah penyakit dengan serogrup yang sama ,tetapi membiarkan seerogrup lainnya menimbulkan epidemic, maka masih diharapkan pengalaman-pengalaman tes dengan vaksin yang ada.

Oleh: Furi Intan Wahyuni

Posting Komentar untuk "Mengenal Lebih dekat Dengan Neisseria meningitidis"